Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik. Guru merupakan penentu kualitas pendidikan bangsa. Guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.
Lalu apa saja yang harus dibutuhkan untuk menjadi guru kreatif dan inovatif di era digital? Yuk simak tips nya dibawah ini.
1. Memahami Karakter Peserta Didik
Pendidikan karakter di era revolusi digital yang sangat bergantung pada internet. Tantangan ke depan, pendidikan karakter akan dihadapkan pada internet yang mana para peserta didik sudah sangat ketergantungan terhadap internet, maka dengan fenomena tersebut seharusnya masyarakat atau peserta didik harus lebih di tingkatkan dalam spritualital sebagai generasi berakhlak dan berkarakter, perlu bantuan orang tua untuk mengawasi putra/putrinya dalam penggunaan internet.
2. Memanfaatkan Sistem Pembelajaran Digital
Model pembelajaran digital dikembangkan untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kompetensi digital dibangun agar sumberdaya manusia khususnya pengajar dan pembelajar menguasai teknologi digital. Oleh karena itu guru harus bisa memaksimalkan pemanfaatkan teknologi untuk menunjang sistem pembelajaran digital. Di era digital guru harus memiliki kompetensi untuk mampu mengakses internet, menggunakan berbagai aplikasi pendidikan berbasis internet.
3. Meningkatkan Kemampuan Intrapersonal
Interpersonal skill memang sangat penting dimiliki oleh seorang guru karena keterampilan ini mencakup beberapa kemampuan seperti menghangatkan hubungan, membuat pendekatan yang lebih mudah terhadap siswa, membangun hubungan secara konstruktif, menggunakan diplomasi, serta teknik untuk mencairkan situasi pembelajaran di kelas. Di era revolusi 4.0 guru tidak lagi berfungsi sebagai sentral dalam pembelajaran atau teacher centered, namun berubah menjadi students centered dimana guru menjadi fasilitator bagi penyediaan kebutuhan belajar peserta didik.
4. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik
Sebagai komponen utama pembelajaran, guru maupun calon guru di tuntut harus terampil dalam menciptakan pembelajaran yang menarik di kelas, tujuannya agar peserta didik tidak bosan dengan materi yang dijelaskan. Selain itu, media pembelajaran yang dibuat harus mampu membuat peserta didik memahami gambaran nyata dari materi yang sedang disampaikan. Melalui kreativitas serta keterampilan yang dimiliki, guru mampu menciptakan metode pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media visual, audio, maupun audio visual. Guru dapat memanfaatkan berbagai platform pembelajaran yang mudah digunakan.
5. Memiliki Kemampuan Kreativitas dan Inovatif yang Tinggi
Sebagai pengajar dituntut menguasai substansi bidang studi dan metodelogi keilmuannya serta mampu mengemasnya ke dalam materi pembelajaran sesuai dengan amanat kurikulum dan karakter peserta didik, mampu merancang pembelajaran beserta perangkat pembelajarannya, dengan menerapkan model-model pembelajarn inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan soft skill seperti critical thinking, problem solving, communication, collaboration, dan creativity atau invention.
6. Berorientasi pada High Order Thingking Skill (HOTS)
Guru harus memberikan segalanya untuk memberikan pembelajaran yang berorientasi pada hots ini. Bagaimanapun juga kita tidak bisa langsung kesana tanpa melalui low order thingking skill (lots) terlebih dahulu. Maksudnya tidak boleh seorang guru hanya berpuas diri ketika peserta didik sudah mencapai titik minimum melainkan harus lebih tinggi lagi guna mencapai kompetensi maksimum dalam sebuah pembelajaran. Seorang peserta didik tidak akan pernah mampu menganalisis sebuah permasalahan tanpa adanya pemahaman dari sesuatu yang sifatnya definitif.
7. Adanya Kolaborasi antara Guru dengan Peserta Didik
Artinya dalam sebuah pembelajaran tidak boleh hanya berpusat kepada guru sedangkan peserta didik hanya bersifat pasif. Sebaliknya meskipun berpusat pada peserta didik tetapi guru tidak bisa lepas tangan begitu saja. Guru harus menjadi seorang fasilitator dalam sebuah pembelajaran.
Itulah beberapa tips menjadi guru inovatif di era digital. Menjadi guru inovatif bukan sekadar penggunaan alat yang canggih, tapi juga perpaduan antara kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru yang kreatif dan inovatif dapat menjadi jawaban bagi sulitnya menyampaikan materi dengan meyenangkan dan mudah dipahami oleh peserta didik.
Beri Komentar